ChatBox

Pages

Senin, 17 November 2014

The Canal (2014)



Halo!
Balik lagi nih, saya mau bahas film yang katanya sih serem-serem unyu. Langsung aja deh liat keterangan lebih lengkap dari film yang bakal kita bahas hari ini. Yukchay~

| Judul : The Canal
| Sutradara : Ivan Cavanagh
| Tanggal rilis : 18 April 2014
| Durasi : 92 menit

Well..... film yang menarik pula untuk ditonton!
Bukan merupakan film murahan dengan adegan mengagetkan. Memiliki alur cerita yang mudah untuk diikuti, namun sedikit dapat ditebak bagaimana akhirnya (sedikit milrip alurnya dengan suatu film, saya lupa judulnya). Dapat dikatakan bahwa kedua cerita memiliki 'inti' dan 'jalur cerita' maupun poin pemikiran yang sama.

Berkisah tentang sebuah keluarga muda dengan seorang anak laki-laki yang baru saja pindah rumah. Tanpa diduga, rumah tersebut memiliki cerita misterius dalam tahun sebelumnya. Ah, saya ingat! Mirip dengan cerita 'Dream House (2011)' yang mengisahkan bagaimana seseorang memiliki kepribadian ganda dan tanpa sadar membunuh keluarganya sendiri. Sebenarnya bukan memiliki kepribadian ganda, kepada orang-orang yang percaya pada 'hal-hal misterius' sebenarnya hal ini bukan saja tidak mungkin terjadi. Merasa dihantui dan dimanipulasi, mereka melihat sesuatu yang sebenanya tidak kita lihat sebagaimana adanya. Berbeda dengan biasanya:
  1. Dimana pada umunya seseorang merasakan kehadiran setan, yang lain tidak percaya. Di film ini, setan itu memang tidak ada (tidak tahu sih aslinya ada atau nggak) dan orang tersebutlah yang mempercayainya. 
  2. Masih tidak dapat kita tau (bukti nyatanya karena berhubungan dengan pikiran seseorang yang tidak dapat kita amati. Apakah ini merupakan masalah kejiawaan atau memang dipengaruhi mahluk halus.

Lebih jauh, apabila kita melihat film ini berdasarkan genre, maka........tidak tercantum bahwa film ini adalah psikologikal. Well, maka anggap saja bahwa ini benar-benar akibat hantu.

Visualisai dalam film ini menarik, dan cukup realistis.
Dan ketika menjadi semakin realistis, biasanya makin dekat dengan kehidupan kita (kemungkinannya untuk menjadi kenyataan dan ada dikehidupan nyata). Jadi, masih mau menonton?



Sumber foto: The Canal 


Camp X-Ray (2014)


Halo! Balik lagi sama blog review yang agak ga genah ini. Semoga para pembaca yang baik hati ga bosen yah sama aku ;( (apa coba sik). Naaaaaah jadi kita bakal bahas apa hari ini? Yupiw bener banget, kita bakal bahas Camp X-Ray yang ada mbak Kristennya.

| Judul : Camp X-Ray
| Sutradara : Petter Sattler
| Tanggal Rilis: 17 January 2014
| Durasi : 117 menit

Based on the temporary detention facility Camp X-Ray at the Guantanamo Bay detention camp.

Film yang tidak dengan jelas memulai darimana, apa tujuan, dan mengapa mereka sampai ditempat tersebut. Atau mungkin hanya saya yang ingin mengetahui lebih lanjut mengapa dan asal muasal dari certita tersebut.

Jalan cerita yang menggambarkan bagaimana keadaan didalam ruang tahanan, memberikan kita dua sisi, 'korban' dan 'penjaga'. Tidak banyak yang bisa diceritakan, tetapi cukup menarik, memberikan banyak detail, namun apabila kita mencari apa yang didapat dari film tersebut dan untuk diceritakan kembali, mungkin hanya beberapa kalimat, kehidupan di tahanan. Oh, I did it. 1 kalimat.

Poin intinya adalah kebaradaan manusia di dalam dua poisi yang berbeda, yang satu menjadi penjaga, yang satu menjadi tahanan. Dimana tahanan disini (mungkin) menjadi seseorang yang tidak mengetahui smengapa mereka diletakan disana selama bertahun-tahun. Dan sang penjaga, harus menjadi setagas, sedingin, dan se-tidak-mau-bicara itu. Mungkin kita bisa melihat lebih jauh kepada sisi psikologis yang digunakan.

Yang menjadikan film ini agak susah diterima di negara Islam adalah mereka masih mengganggap dan menyeterotypekan bahwa Muslim-lah yang menjadi teroris, dan sebagainya (terutama orang Timur Tengah).

Kristen Steward mendalami perannya dengan baik, sama sekali bukan Kristen 'Twilight' yang kita kenal. Menjadi Kristen Steward yang benar-benar tidak menye-menye. Penasaran? 



Sumber: Camp X-Ray

Senin, 03 November 2014

Divergent (2014)



Nah, walaupun Rain telat banget bawain review tentang film yang satu ini, tapi gapapa lah ya. Daripada engga gitu. Nah, Rain bakalan bahas dulu nih sedikit info mengenai film ini.

|Judul: Divergent
|Sutradara: Neil Burger
|Tanggal Rilis: 21 Maret 2014
|Durasi: 139 menit

Based on same novel, by Veronica Roth.

Film yang menyajikan tentang fiksi ini cukup masuk akal.
Membatasi dunia 'dalam' dengan dunia 'luar' yang entah apa, mereka membagi divisi dunia dalam menjadi 5, yaitu:

  1. Abnegation Divisi orang-orang yang suka menolong orang lain, tidak memikirkan diri sendiri, suka membantu yang lemah, bahkan orang yang tidak masuk ke dalam divisi manapun.

  2. Amity
    Divisi yang dianggap paling bahagia. Dengan bekerja sebagai petani, dan berkebun, mereka diibaratkan hidup tanpa beban, tanpa memikirkan apapun, hidup yang selalu berbahagia.

  3. Candor 
    Divisi yang bekerja dibidang pemerintahan, berkaitan dengan politik, dan hukum. Mereka selalu berbicara jujur walaupun menyakitan. Maka dari itu, mereka dipercaya memegang hukum.

  4. Dauntless
    Divisi penjaga keamanan bangsa (ea). Berisi orang kuat dan pemberani. Pemberani diutamakan. Bertuhgas untuk menjaga antar divisi supaya tisak bertengkar (bertengkar banget nih?). Dan menjaga keamanan dunia dalam. Paling keras dalam pembinaan fisik, lebih mengutamakan kerja fisik. Mungkin kalo realisainya kayak satpam --eh polisi sih lebih tepatnya.

  5. Erudite
    Divisi yang berisi orang-orang pintar. Sangking pintarnya, mereka ini mikirnya jauh banget entah kemana....

Pada awalnya mereka hidup damai, hingga keluarga api menyerang.................................
Ngga deng, ini bukan Aang kok.

Nah didalam dunia dalam itu (halah celana dalam)(maap garing). Ada sebuah keluarga bahagia, punya anak ganteng dan mbak cantik. Orangtua mereka berada di Abnegation. Nah, buat mereka, ketika anak mereka ngga mengambil divisi yang sama, dicurigakan mereka (orangtua dari si anak) ngga bisa menanamkan nilai-nilai yang baik ke anak-anak mereka, atau bahkan mereka menekan anak-anak mereka, sehingga saat mereka menjadi dewasa dan harus memilih, mereka memilih untuk berpisah dengan orangtuanya.

Terus gimana sama keluarga ini? Mereka keluarga kecil yang bahagia (ini beneran). Tapi ya itu, anak-anak mereka merasa mereka cocok dengan divisi yang lain, bukan divisi yang sesuai dengan orangtua mereka.

Bla-bla-bla sampai akhirnya keliatan lah, anak perempuan mereka 'nggak biasa' atau bisa dibilang sebagai divergent, orang yang memiliki niat-niat dan bibit-bibit pemberontak. Tentu aja orang-orang seperti mereka ngga diharapkan buat hidup di dunia dalam, yang memiliki keteraturan tingkat tinggi.

Dibalik itu, ternyata orang-orang Erudite yang entah terlalu pinter atau emang punya niat bburuk untuk membodohi yang lain, mereka bilang kalo semua yang lain itu mempunyai bibit-bibit pemberontak untuk menguasai dunia dalam.

Yang agak hmmmmmm dari film ini yaitu:
  1. Erudite takut Abnegation menguasai dunia, bukan sama Candor.
    Kenapa bisa sih? Pengen banget ngebunuh orangtuanya pemeran utama? (maaf sekip banget sama nama pemeran utamanya).Oh iya, Tris! Trisnowati. LOL. Garing bhay. Nama pemeran utamanya Tris. Padahal kalo dipikir secara logika, ngapain mereka mikirin urusan sama orang-orang baik hati ya? Bukannya mereka harusnya berebut sama orang-orang yang ngomongin politik? (well, tell me if I'm wrong, please. And I will view the movie (again)).

  2. Erudite pinter, memilih Dauntless.
  3. Ini sih menurut aku aja ya, kenapa Erudite memilih Dauntless buat nolong mereka buat menguasai dunia? Karena:
  • Kalo  mereka mau menguasai dunia, bantuan siapa yang paling kuat? yang ngutamain fisik? Ya Dauntless.
  • Siapa yang bertugas mengamankan keadaan dunia dalam? Dauntless. Kalo yang disuruh  ngamanin mereka yang kontrol, siapa yang mau ngelawan?
Pinter ya yang bikin novel? Udah sadar belom tentang yang kedua? Hayo jujur....apa aku yang bikin kalian menyadarinya? #EA. Tak lupa mereka memberikan sedikit romansa (ceelah) romantis untuk pemuda pemudi, insan di dunia yang sedang jatuh cinta. 
Pokoknya film ini recommended  sih dari aku. 
Kalau masalah nilai, hemmm, mungkin kukasih 7,8 kali ya? hihi.
Selamat menonton! 
Oiya, biasanya kan kalian kepo nih pengen ikut kuis, kalo kalian masuk divisi apa?
Bisa nih klik disini:


Tambahan nih, entah ini website offiial atau bukan, boleh buka:


Selamat mencoba, ciao!



Sumber foto: Divergent

Edge of Tomorrow - Live. Die. Repeat. (2014)


Halo halo semuanya! Giman nih gimana? Udah mantengin yah pengen dikasih review? Ahahaha geer banget sih Rain :( sedih. Nahhh guyssss, mungkin agak ketinggalan sih baru bahas film ini. Awalnya juga ga niat nonton, eh ada dan waktu lagi kosong. Langsung aja deh yuk~

|Judul: Edge of Tomorrow
|Sutradara: Doug Liman
|Tanggal Rilis: 6 Juni 2014 - United States
|Durasi: 113 menit

Based on: All You Need is Kill - Hiroshi Sakurazaka

Film yang dibintangi oleh Tom Cruise ini nampaknya cukup menarik untuk ditonton. Dengan tagline yang membat penonton penasaran, film ini ternyata cukup mengecewakan.
Fil yang terkesan low-budget ini (karena adegannya diulang-ulang) menyajikan film aksi yang cukup membosankan pada menit-menit pertama. Padahal kalo urusan budget, jelas.......film ini menghabiskan biaya yang........besar nggak sih? $ 178 Million. He-he-he.

Adegan yang sama diputar hingga berkali-kali, dimana aktor tampat ini dikisahkan pada awalnya dia diutus untuk berperang dalam line pertama di barak prajurit tanpa memiliki background mengenai perang sama sekali (diceritakan awalnya dia adalah orang yang bekerja di bagian iklan hingga menjadi seorang jenderal).

Cerita berubah menjadi cukup menarik dan cukup lucu --adegan Tom Cruise berusaha untuk menemui wanita yang menjadi lawan mainnya, Emily Blunt dengan cara menghindari bos prajurit, namun sayang sekali, dia gagal.

Di menit-menit pertengahan, cukup menyenangkan, karena kita tidak perlu melihat adegan yang sama --dimana Tom Cruise kembali ke awal barak-- namun langsung dilanjukan dengan adegan penting, saat dia mempelajari bagaimana untuk bertarung melawan alien, dan bagaimana perjuangannya meyakinkan lawan mainnya.

Hingga akhir, nampaknya pengulangan masih sering dilakukan, namun langsung kepada poin dimana dia melakukan kesalahan, bukan dimana dia di kembalikan ke barak pada awal cerita (karena nampaknya cek point pertamanya adalah di tempat itu.

Film yang lumayan bagus untuk ditonton dan diamati, atau bahkan dicermati. #EA
Namun sayang sekali, perjuangan tanpa henti tampaknya juga cukup membosankan untuk ditonton, dikarenakan ending yang terkesan bertele-tele.
Untuk pemberian nilai, mungkin saya agak ragu akan memberikan nilai dari kisaran 6,8 hingga 7,0.
Untung saja pemeran utama yang ganteeeeng banget ini lumayan membantu untuk mengurangi rasa bosan (lho?). Jadi, siap berulang? :)


Sumber: Cover Edge of Tomorrow

The Fault in Our Stars (2014)


Percaya ngga percaya, Rain nonton drama ini juga. Jujur gue bukan orang yang suka drama. Berhubung pas adanya film ini temen-temen di twitter pada ngomongin, yaudah deh dedek nonton uga....... Terus terus gimana nih? Langsung deh cyin dibahas~

| Judul: The Fault in Or Stars
| Sutradara: Josh Boone
| Tanggal Rilis: 6 Juni 2014 - United States
| Durasi: 125 menit

Film yang diangkat dari novel membuat penulis nangis bombay. (Emang penulisnya aja sih yang cengeng). Tokoh yang diperankan oleh benar-benar menjadi sosok yang berbeda dengan seseoang yang ada di Divergent (2014). Tokoh Tris yang begitu kuat, menjadi seseorang yang begitu rentan (namun tetap kuat seperti sebelumnya, tetep dauntless gitu).

Kisah dua orang remaja yang mengidap penyakit kanker ini dikemas dengan apik, dan pintar. Dengan background penyika sastra karya Peter Van Houtten yang diperankan oleh , akhirnya mimpi ... Menjadi kenyataan.

Kisah cinta remaja yang tidak sulit untuk diikuti ini memiliki ending yang cukup wow, tidak kuduga sebelumnya (bakal beda cerita kalo udah baca novelnya, sih). 

Dengan banyak quotes yang menggambarkan kekaguman seorang pria terhadap wanita bakal bisa membuat wanita mabuk kepayang, deh. Yang paling sering dibilang sih 'kau cantik sekali hari ini'. Dan ini nih yang bikin cewe luluh sama cowo. Mana ada sih cewe yang ngga suka dibilang cantik? Ea curhat, gan.

Ngga cuma bermodal kata-kata indah dari pemeran pria utama aja, quotes dari sahabatnya (yang hmm, lucu sih, ganteng sih, tapi......gitu).
Penasaran? Boleh tuh ditonton sama pacar, atau gebetan, atau keluarga juga boleh kok, asal jangan sama suami orang aja sih. Yee garing bhay.

Segitu dulu deh dari aku, kebanyakan nangis pas nonton jadi ngga gitu mengamati sesuatu yang ganjil deh. 
Oh iya ada 1!

1. Pas bapaknya nganter anaknya sama ibunya, pintu rumahnya ngga ditutup!
Dari perangainya sih (ea perangai) dia kayak mo ikut (berkaitan sama pas nyokapnya bilang mereka sekeluarga bakalan cabut) eh ternyata bokapnya ngga ikut. Padahal pas nganterin ke mobil kayak mo ikut gitu (apasih ndok).

Iyaa gitu deh ditonton aja jadi kalian tau bokapnya ikut apa engga deh, hihi.
Selamat menonton dan menangis ria!



Sumber: Cover The Fault in Our Stars




Killers (2014)


Kenapa bahas film ini ya kenapa hmm.......
Mungkin gegara saya suka sama covernya (engga deng). Kalo gasaah ini film rekomen dari temen yang harus ditonton gitu. Akhirnya penasaran dan.... this is it!

|Judul Film: Killers (Jepang: Kirazu)
|Sutradara: The Mo Brothers
|Tanggal Release: 01 Februari 2014 (Jepang) | 06 Februari 2014 (Indonesia)
|Durasi: 137 menit

Sedikit sinopsis...
Nomura Shuhei yang pada awalnya membunuh dengan tidak sengaja, kini menyukai pekerjaan 'membunuh'. Tak lupa Nomura yang 'menikmati' jeritsn korbannya, selalu meng-upload video pembunuhan yang dilakukannya. Cukup psikopat, menurutku ya. 

-------------------------------------------

Memiliki backgorund sebagai jurnalis yang bercerai dan memiliki satu anak perempuan Bayu menjadi bulan bulanan orang terkenal bernama Dharma. Bayu yang memiliki dendam dan ingin mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh Dharma, menjadi semakin emosional, ditambah lagi dengan mantan istrinya yang memiliki pacar baru. 
Lantaran 'tidak sengaja' membunuh dua perampok dalam taksi dan merekamnya, Bayu kini memiliki hubungan dengan Nomura Shuhei, yang memiliki kesukaan sama, membunuh.

-------------------------------------------

Minus point(s) atau hal yang mungkin agak aku 'tidak sukai' yang aku dapetin dari cerita ini:

1. Mucikari bernama Ahmed, berkulit hitam.
Apakah semua orang memiliki permasalahan dengan ras? Kalu memang ketidaksengajaan, mengapa hal ini mengantarkan kita kepada keseragaman ini?

2. Perbedaan Jepang dan Indonesia (1) - Target atau Korban 
Buat yang scene Jepang, yang diambil dan dibunuh itu semua cewe-cewe langsing dan cakep.
Kalo di Indonesia, berhubung yang ngebunuh si Bayu, ya yang dibunuh orang berpengaruh dan antek-anteknya doi. Which is menurutku politikus or something.

3. Perbedaan Jepang dan Indonesia (2) - Alat yang digunakan untuk membunuh
Alat membunuh yang digunakan.
Yang satu piatol, yang satu alat-alat sederhana, kayak misalnya tang yang dia ambil ditoko bunga cewe yang akhirnya ada hubungannya sama dia.
Nah yang Bayu itu pistolnya dari perampok taksi itu. Udah gitu masalah pra-membunuh dan pasca-membunuh itu.......
Bahas dipoint selanjut dan lanjut-lanjutnya ya?

4. Perbedaan Jepang dan Indonesia (3) - Pra Membunuh
Sebelum ngebunuh, Nmura hampir selalu ngamatin korbannya, gak sembrono deh.
Nah kalo yang orang Indonesia, boro-boro ngamatin. Langsung samber. Gak pake mikir.

5. Perbedaan Jepang dan Indonesia (4) - Pasca Membunuh
Nah kalo abis ngebunuh, mas Nomura ini (eaa Mas banget?) dia itu stay cool gitu. Keren (well, walaupun ngebunuh itu ngga keren), tapi cara dia menangani korban itu bener-bener terorganisasi. Ceileeeh.
Beda banget sama yang Mas Bayu ini, ketakutan, nangis, lari, korban digeletakin aja dan sebagainya,
Makanya Mas, kalo ngga bisa dan emang ngga niat ngebunuh atau takut dosa ngga usah ngebunuh :|

6. Perbedaan Jepang dan Indonesia (5) - Alasan membunuh
Alesan ngebunuh di Jepang:
Sepengeliatan gue, dari korban yang dia bunuh (cewe cakep, langsing (lho?!) tapi ngga punya kegiatan khusus, memalukan negara (well, pecun salah satunya) dan punya bebabn hidup yang berat) jadi seolah-olah doi itu mau ngebantu ngeringanin negara, terlepas cara dia bener atau salah.
Alesan ngebunuh di Indonesia:
Orang jahat, ngga bener, korup or anything, dendam (kalo ngeliat dari pak Dharma dan antek-anteknya), dan dengan alasan pribadi tertentu.

7. ANJIR CEWENYA KELUAR DARI BAGASI TERUS DUA POLISI NGGA NGERTI?!
Cukup jelas lah ya penjelasannya haha di menit ke 01:27:.. gitu deh pokoknya LOL banget.

8. Korban sebagian besar wanita, hanya satu korban pria.
Emang kenapa sih harus selalu korbannya cewe? Sedih loh.
Kayak selalu cewe yang bisa dan mudah dibunuh.
Memberontak sedikit, terus bisa deh dibunuh.
Ini nih tugas-tugas kita sebagai wanita untuk memiliki persiapan dan perlindungan diri sebaik mungkin.
Gak cuma cewe kok, cowo juga.

9. Anak perempuan-yang sepertinya- masih SD Sekolah Dasar atawa Primary School ngelihat pembunuhan.
Cukup jelas lah ya.
Oh iya, scene anak-anak ngelihat pembunuhan di endingnya juga nay banget lah. Negliat terus ngefoto, WTF dude? Dipikir anak-anak ga punya rasa takut? 
One more, adeknya si cewe yang tadinya doi taksir.
Yakali anak kecil punya niatan membunuh, selain itu doi juga autis. Udah gitu ngajarin yang ga bener banget deh menurut eyke buat anak-anak. Dengan seolah-olah menyalahkan psikologi anak.

10. Bayu - bodyguard - keamanan Indonesia (?)
Lah abis dikejar-kejar orang segitu banyak, bodyguard segitu banyak, dengan muka kelihatan, dan bodyguard dalam keadaan sehat wal afiat, tapi dia sama sekali ngga jadi burpn gitu? Ngga dikejar polisi gitu? Ngga ketauan rumahnya dimana gitu padahal ada ip adress nya juga?

11. Bad ending! --for me.
Scene Jepang:
Entahlah ending yang agak.......kok gini sih? :(
Terus itu adek perempuannya kenapa? Kok adeknya serem mukanya? :(
Scene Indonesia:
Jadi intinya mas Bayu udah bunuh istrinya sendiri gitu?
Terus tadi cuma nganterin anaknya perempuan?
Terus yang nelpon itu siapa?
Cuma bayangan Bayu?
Apa yang kamu lakukan Bayu?
Hemmmmm..............
Hmp.......................
Heng.................
Oke bhay.
Terserah lo Bhay-u.

Btw kok  Nomura udah di Indonesia?
Dan mereka mau bunuh-bunuhan di tengah jalan?
Terus Nomura nyengir?
Suka-suka sih. 

Dan Dharma jadi masuk akal sih di-ending.
Teteup kejemnya gan, luwar biyasa.
Tapi tetep aja kaga jauh-jauh dari titi*, anak Bayu mo dinikahin.
WAIT, INI KOK NOMURA BALIK LAGI?!

Udah cukup lah ya bocorannya, tonton aja cendili, nanti ga penasaran.

Kelebihan (mungkin?) atau at least film ini gak cuman banyak kekurangan lah ya, atau punya kelebihan jug. (gaya lo rain, kalo disuruh bikin film aja belom tentu bisa kan -_-)

1. Unik dengan dua background budaya.
Uniknya ya itu, dua budaya dicoba buat ditampilkan ataupun mencoba menyamakan hal-hal yang nampaknya agak tidak masuk akal.

2. Kesamaanya (?)
Ngegambarin bahwa hal ini ga cuma ada di Indonesia nor di Jepang.
Ngegambarin bahwa ngak di Indonesia nor di Jepang yang punya kebrutalan mungkin. Halah kebrutalan.

3. Sepertinya dibalik ke-psikopat-an nya dia orang yang baik.
Entahlah aku yang terlalu positif melihat seseorang atau bagaimana. Karena nampaknya orang ini selalu menceritakan kisah mengenai adiknya, ataupun selalu ada bayangan yang terlintas atawa flashback tentang adiknya! 

4. What a good music!
Dengan musik yang menegangkan, membuat kita, penonton menjadi ikut merasa tegang, apa yang akan dilakukan oleh psikopat ini.


Yang pasti sih film ini bikin kita takut jalan di jalanan sepi.
Dan menurutku agak mengarah ke psikopat-thingy.
Kalo yang dari Indonesia, Bayu, dia masih ada hati nurani lah. Ea hati nuratu pas udah bunuh berapa orang -_-

Ini pas nonton masih deg-degan mengingat nontonnya sendirian dan menjelang pagi.ecie tumben tulisannya banyak, banyak bahasan banget? LOL.
Mohon maaf kepada bahasa acakadut yang digunakan dan ketidakteraturan yang ada. 
Sumimasen, selamat malam (jam 02.52 a.m pagi kan ya?)

Jangan lupa buat masakan, eh masukan tapi sama masakan juga mau sih.
Masukan, kritikan, dan saran pun ane terima asal sengan alasan jelas.
Btw spoiler, Dina (bini Bayu) dibunuh sama Nomura gan. He-he-he. 
Ciao bella! Kiss-kiss from Italy Roma.
Bhay-bhay!



Sumber: Killers




Sabtu, 11 Oktober 2014

The Purge: Anarchy (2014)


Saya salah satu dari (mungkin) sekian banyak orang yang menantikannya jauh-jauh hari (ceillah). Waktu itu sempet denger temen bilang, katanya ada film yang ceritanya pemerintahan disana ngijinin pembunuhan selama seharian. Eh ternyata yang dimaksud ya film ini......

|Judul: The Purge: Anarchy
|Sutradara: James de Monaco
|Tanggal Release: 18 Juli 2014
|Durasi  103 menit

Berjuang untuk hidup dalam 12 jam. 12 jam, dimana mereka dibebaskan untuk saling membunuh dengan kedok 'pembersihan'. Bertemunya sekumpulan orang dengan latar belakang yang berbeda, dimulai dari pegawai kafe dengan seorang anak perempuan; pasangan suami istri yang hampir bercerai; seorang pria yang ingin memanfaatkan waktu 'pembersihan' untuk membalaskan dendam anaknya. Dalam keadaan terjepit membuat mereka harus berjuang bersama untuk mempertahankan hidup. Slasher yang tidak terlalu slasher. Menampilkan beberapa mayat namun tidak terlalu vulgar dengan ceceran darah.

Beberepa yang saya amati adalah:
  1. Sebagian besar 'purge' mengenakan topeng berwarna putih bahkan salah satu dari mereka memiliki tulisan 'God' pada dahi mereka.
  2. Beberapa geng berkulit hitam, kaum miskin digambaran berkulit hitam.
  3. Pemeran utama (penyelamat) berkulit putih, tangguh.
  4. Berandalan kota; orang berkulit hitam yang membutuhkan uang sehingga rela mengorbankan teman/ kaumnya.
  5. Salah satu bukti bahwa uang bisa membeli segalanya, nyawa seseorang sekalipun.
  6. Pembela kaum miskin, dan yang menentang pembersihan, lagi-lagi orang berkulit hitam.
  7. Orang kaya dan investor pembeli berkulit putih, belum saya lihat orang berkulit hitam yang menjadi investor.
  8. Dalam kasus ini, dua orang berkulit hitam dijadikan poin utama, sangat penting, dan seringkali digambarkan bahwa mereka penting. Namun hingga akhir saya tidak menemukan mengapa mereka sangat diincar, ataupun mereka sangat diinginkan untuk mati.
  9. Mendekati akhir cerita digambarkan dengan jelas bagaimana pemeran utama memiliki dendam yang amat sangat untukmembalaskan dendam anaknya.
  10. Memiliki akhir cerita yang tidak terduga! 
Cerita yang sangat menarik apabila melihat dari ide cerita yang disodorkan.
Bukan mustahil diilhami dari keadaan yang memaksa manusia berambisi yang ingin mengubah dengan dunia ini hanya dengan cara melakukan 'pembersihan'. Ide ini muncul dari beberapa pemikiran yang mengganggap bahwa hal apapun sudah tidak dapat dilakukan untuk membenahi dunia ini.
Ohya, film ini merupakan sequel dari The Purge (2013).
Sekian yang dapat saya berikan untuk film ini. Kalau mau referensiin film boleh loh! Kritik dan saran juga ditunggu. Maaciw :3



Sumber gambar: Cover The Purge

Dracula [untold] (2014)


Bener-bener tidak ada niatan untuk menonton. Tapi nonton,, terus di bioskop mahal wkwk. Langsung aja kali ya daripada aku curhat :(

|Judul: The Dracula (untold)
|Sutradara: Gary Shore
|Tanggal Rilis: 10 Oktober 2014 - United States
|Durasi: 92 menit


Berawal dari perang kerajaan.
Diawali dengan kejamnya bangsa Turki yang mendidik ribuan anak laki-laki untuk menjadikan mereka prajurit sadis dan bengis. Hingga munculah anak yang sangat kuat, dan ditakuti bernama Vlad. Dia dianggap sebagai monster, seorang penyula dari Transylvania-saya agak lupa nama kerajaan mereka.


Pada akhirnya, Vlad membuat kerjaannya sendiri dan memimpinnya dengan damai, walaupun harus memberikan upeti kepada Turki.
Namun pada suatu hari, raja Turki, sultan Mehmed II meminta Vlad mengirimkan seribu anak laki-laki untuk menjadi prajurit Turki, Vlad berusaha untuk melindungi kerajaannya, dan dia mendatangi sebuah gua, untuk membuat perjanjian dengan iblis. 

Yang menarik untuk saya dalam film ini adalah:
  1. Background waktu yang bagus-- kerajaan. Menggambarkan kepada kita bahwa film dracula ini berasal dari sejarah tua, yang menjadi momok untuk manusia hingga saat ini, mitos lebih tepatnya.
  2. Kostum yang bagus. Untuk saya yang menggagumi kostum-kostum Eropa kerajaan, sungguh suguhan pakain yang menarik. Namun sebagian besar tokoh laki-laki, sehingga hanya sedikit gaun yang pergunakan.
  3. Animasi pengelihatan tokoh yang dianggap dracula buruk. Membuat kita bingung untuk bebrapa saat, animasi apakah tersebut. Ternyata, animasi tersebut adalah seolah-olah pengelihatan infrared.
  4. Hal lucu ataupun unik yang saya amati selanjutnya adalah masalah bathup. Bathup berada dikamar. Mungkin selanjutnya saya akan mencari tahu menggapa mereka menaruh bathup di kamar.
  5. Kalau tidak salah, pada awalnya kerajaan Vlad bernama Transylvania-sekali lagi saya agak lupa nama kerajaan mereka. Namun pada akhirnya Vlad memproklamasikan bahwa nama kerajaan mereka adalah Dracula.
  6. Saya baru paham bahwa untuk menjadi dracula, dracula awal harus memberikan darahnya untuk diminum orang lain, sehingga orang lain tersebut menjadi dracula juga. Nah, apabila dracula tadi menggigit dan menghisap darah korban, maka korban akan menjadi mayat, atau tidak menjadi dracula.
Untuk saat ini berikut review yang dapat saya berikan. Saya sangat senang sekali apabila teman-teman ada yang mau berbagi ide, sejarah, maupun review untuk The Dracula (untold) kali ini. Terimakasih :3


Sumber gambar: Cover Dracula (untold) | Penyulaan

Kamis, 02 Oktober 2014

Annabelle (2014)


Jangan melambungkan harapan terlalu tinggi. Atau ekspektasi berlebihan. Kayak film ini.......bikin kecewa cuy. Hmm. Kupikir sebagus apa gitu kan...etapi ternyata.......cus deh kuy kita bahas shay~

|Judul: Annabelle
|Sutradara: John R. Leonetti
|Tanggal Release: 3 Oktober 2014
|Durasi: 98 menit

Sosok yang menjadi ikon dalam film The Conjuring (James Wan, 2013) yaitu boneka Annabelle ternyata tidak menjadi fokus utama dalam film tersebut.
Film 'khusus' untuk boneka tersebut, yaitu Annabelle (2014) oleh John R. Leonetti.

Memiliki pembukaan cerita yang sama dengan The Conjuring, dimana ada dua orang perawat dan satu orang laki-laki, yang merasa terganggu dengan sebuah boneka, Annabelle.
Dengan alur mundur, dikisahkan pada awalnya ada sebuah keluarga yang belum memiliki anak dan sang istri (yang sedang mengandung) sangat menyukai boneka. Sang suami pada akhirnya menghadiahkan sebuah boneka, yang menjadi cikal bakal Annabelle.

Dengan background memiliki tetangga yang menganut ilmu hitam, terjadi pembunuhan kejam, dimana pada akhirnya roh menggunakan boneka tersebut sebagai sarana untuk melaksanakan 'tugasnya'.
Seiring berjalannya waktu, setan tersebut makin berani untuk menyatakan keinginannya, yaitu mengambil nyawa seseorang. Dengan perjuangan yang luar biasa, sang ibu berusaha untuk melindungi keluarganya (terutama anaknya) untuk menyelamatkan jiwa mereka, hingga akhirnya mereka bertemu dengan seseorang (dalam hal ini orang berkulit hitam -yang akan saya jelaskan latar belakangnya kemudian mengapa orang berkulit hitam-) yang cukup mengetahui mengenai hal-hal mistis. Cerita terus berlanjut, hingga akhirnya ditutup (cukup mudah untuk ditebak saat menonton film tersebut) dengan cukup dramatis dan membingungkan. Dramatis karena diakhiri dengan pengorbanan dari seseorang (teman dari tokoh utama) yang belum lama kenal, membingungkan karena boneka tersebut hilang, dan secara ajaib sudah berada di toko antik untuk dijual.

Kiri-kanan: Annabelle dalam kisah nyata dan penggambaran Annabelle dalam film.

Beberapa hal menarik yang saya ambil dari film ini:
  1. Memiliki adegan yang sama dengan salah satu adegan di salah satu film horror tanah air, yaitu Pocong 2 (2006) yang ditulis oleh Monty Tiwa. Dimana pada saat itu pemeran utama yang diperankan oleh Revalina S. Temat berkeliling menuruni tangga, namun tetap berada pada lantai yang sama.
  2. Endingnya memberikan nilai-nilai Kristiani, dimana dijelaskan mengenai pengorbanan seseorang untuk sahabat-sahabatnya.
  3. Karakter jahat (setan) yang digambarkan memiliki ciri yang sama (dahulu digambarkan dalam komik/ buku cerita mistis yang bernuansa Islami, dan digambarkan pula biasanya dalam penggambaran Alkitabiah maupun film horror yang bernuansa Katholik) namun saya belum melihat kaitannya dengan Hindu dan Buddha.
  4. Selain itu, hal yang membuat saya sedikit 'berfikir' adalah mengenai beberapa alat elektronik yang mereka pergunakan. Televisi kuno, model mobil dan telefon kuno. Namun, mereka sudah menggunakan mesin jahit listrik dan juga kompor listrik.



Yang cukup membuat saya kagum pada film ini adalah efek suara yang luar biasa, dan juga alur cerita yang tidak membosankan, realistis dan masuk akal. Selain itu, mereka menggambarkan dengan detail bagaiman sosok ini berasal.

Namun sangat disayangkan, penggunaan nama karakter yang jarang (bahkan tidak digambarkan seperti apa/ tidak muncul dalam film) digunakan untuk mengaitkan asal mula boneka Annabelle, yang tentu saja membuat penonton untuk berfikir 'siapa' dan 'yang mana' karakter tersebut.



Sumber gambar: Poster Annabelle  | Boneka Annabelle