ChatBox

Pages

Rabu, 20 Juli 2016

Kuntilanak (2006)




Halo, balik lagi nih kita bakal bahas film-film yang menurut gue asik buat dikulik. Beberapa kali kita udah bahas film Thailand, kita bakal bahas film dari tanah air, yaitu Kuntilanak. Nah sebenernya Kuntilanak ini film lama, sekitar 2006 atau 10 tahun lalu. Jadi pas gue nonton dulu, umur gue masih 10-11 tahun lah. Nah, dulu gue takut banget nonton ini film, sekarang, 10 tahun kemudian, gue mencoba buat nonton ini fllm lagi. Terus feelnya gimana sih? Jelas, beda. Dulu gue sering banget nonton film Indo, sekarang yang gue tonton udah banyak banget referensi kan. So.... ya ngga semenakutkan dulu pas gue nonton sih.

| Judul: Kuntilanak
| Sutradara: Rizal Mantovani
| Penulis Naskah: Ve Handojo, Rizal Mantovani
| Distributor: MVP Pictures
| Tanggal Rilis: 27 Oktober 2006
| Durasi: 95 menit

Oke, kita review-review lucu dulu nih. Jadi kisah film ini berawal dari seorang gadis bernama Samantha (Julie Estelle) yang baru ditinggal pergi oleh ibunya. Ia harus tinggal bersama ayah tirinya, tapi karena ia merasa ayah tirinya bukan orang baik, maka ia memutuskan untuk pindah, tinggal di kosa-kosan. Untuk sampai ke kos-kosan itu, ia harus melewati sebuah pohon yang angker. Nah, sebelum ia pindahpun, ia sudah seringkali merasa dihantui. Lebih-lebih saat ia harus tinggal di kosan yang baru ini.
Singkat cerita, ia jadi tahu lagu pemanggil kuntilanak dari ibu kosnya. Dan apabila ia merasa terganggu, ia akan menyanyikan lagu tersebut, dan kemudian kuntilanak akan 'membereskan' semuanya. Yang agak bikin gue bingung, ini pas dia nyanyi itu sadar, atau emang dipanggil sendiri sama kuntilanaknya (seolah-olah masuk ke tubuh dia buat manggil dirinya sendiri???) Well, makin terdengar bodoh. Dan yang agak cheesy adalah, dia itu sama pacar (entah mantan entah pacar) berantem gara-gara cowonya ini lebih milih buat main sama temen-temennya waktu nyokapnya sakit keras dan menjelang ajalnya. Yaaa. Iya sih sensitif. Cuma ya, menurut gue dia juga agak tidak dewasa dengan demikian.
Nah, salah satu yang gue suka adalah, disini, setannya nggak digambarin dengan sosok kuntilanak pada umumnya. Dimana setannya itu merah, berdarah-darah, rambut hitam dan panjang. Tapi kuntilanak disini digambarkan dengan sosok nenek--nenek berambut putih panjang, Sempet keliatan tuh, kakinya si nenek mulus banget (scene pas dia keluar di kamarnya si Dinda (Ratu Felisha).
Terus yang lain lagi adalah, kenapa Agung (Evan Sanders) itu selamat? Sedangkan yang lainnya meninggal. Heran kan? Padahal dia mah juga orang juga yang dianggap lemah sama Mbak Raden Ayu Sri Sukmarahimi Mangkoedjiwo (Alice Iskak). Anehnya (lagi) si ndoro ini awalnya tau dia kalah sama si Sam pas manggil Kuntilanak, tiba-tiba memohon minta maaf. Minta dia diselametin sama si Sam. LAH BEGiMANA COBA? Mukanya awalnya songong banget bosqu~ abis itu langsung mohon-mohon :| Terus pas dia mau mecahon tuh kaca, doi sendiri takut gitu seolah-olah itu kuntilanak mau ngebunuh dia. Terus di endingnya, ada kuntilanak dalam bentuk anak-anak. YHA APALAGI INI SI. Anak-anak kecil, rambutnya panjang banget, terus warnanya putih. HM. YA. Well.......... Yawdala ya gimana lagi. 
Seinget gue dulu gue kaga segininya kalo nonton film dah :| Buttt overall, it so much better daripada film-film horror yang ada sekarang di Indonesia, kayak beberapa pernah gue tonton semacem Main Dukun (2014). Film ini menurut gue bagus karena dari segi sejarahnya, terus karakternya juga mainnya oke dan setannya gak kayak yang berdarah-darah gitu deh. Barang-barangnnya yang keliatan antik juga keren banget, sesuai dengan alur line yang emang lagi menceritakan bangungan serta ornamen bersejarah yang ada disana.